Tentang Kabupaten Landak dan Kota Ngabang

* NGABANG

Ngabang adalah sebuah kecamatan dan sekaligus merupakan ibukota Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Indonesia. Terdiri dari : 32 desa. Ditengah kota mengalir sebuah sungai yaitu Sungai Landak yang membelah kota Ngabang. disungai landak juga terdapat dua buah jembatan yang menghubungkan antara kedua daerah, saat ini kondisi sungai landak sudah sangat tercemar dan sudah tdak jernih lagi dikarenakan banyak terdapat pertambangan tanpa izin, di ngabang terdapat swalayan bernama mitra kita yang laris manis, tetapi saat ini pamor mitra kita mulai tersaingi dengan dibangunya citra swalayan yang dilengkapi dengan tempat bermain atau hiburan. serta lokasinya yang lebih luas den megah.

Kabupaten Landak
Lambang Kabupaten Landak
Lambang Kabupaten Landak
Moto: Masyarakat Bersatu Landak Maju
Landak.svg
Peta lokasi Kabupaten Landak
Koordinat:
Provinsi Kalimantan Barat
Dasar hukum UU No. 55 Tahun 1999
Tanggal 4 Oktober 1999
Ibu kota Ngabang
Pemerintahan
 - Bupati Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si
 - DAU Rp. 534.166.873.000.-(2013)
Luas 9.909 km2
Populasi
 - Total 282.026 jiwa
 - Kepadatan 28,46 jiwa/km2
Demografi
 - Kode area telepon 0563
Pembagian administratif
 - Kecamatan 10
 - Kelurahan 154
 - Situs web http://www.landakkab.go.id/

Kantor Bupati Landak

Kabupaten Landak adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Barat yang terbentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Pontianak tahun 1999. Ibu kota kabupaten ini terletak di Ngabang. Memiliki luas wilayah 9.909,10 km² dan berpenduduk sebesar 282.026 jiwa. Landak terbagi menjadi 10 kecamatan dengan 174 desa dan 6 desa diantaranya termasuk desa tertinggal.
Kabupaten Landak adalah salah satu kabupaten yang boleh dikatakan maju dari segi pembangunan, pendidikan dan perekonomian serta keamanan. Nama Landak disebutkan dengan Landa salah satu kerajaan Hindu di pulau Tanjung Negara (Kalimantan) dalam kakawin Negarakretagama. Namun ada yangberpendapat nama Landak berasal dari Bahasa Belanda yang terbagi menjadi dua suku kata Lan dan Dak, LAN artinya Pulau dan DAK artinya Dayak, oleh sebab itu mayoritas penduduk aslinya adalah Suku Dayak. Mengapa dikatakan demikan bukti konkritnya adalah masih adanya peninggalan rumah Panjang/Betang di Kabupaten Landak sampai saat ini, tepatnya terletak di Desa Saham, Kecamatan Sengah Temila.
Berdasarkan catatan sejarah bahwa kata "Dayak" ditulis oleh para penulis Belanda zaman itu dalam bentuk "Dyak" atau "Dyaker". Sementara kata "Land" berarti "tanah". "Land-Dyak" sebenarnya bermakna "Tanah Dayak" yang kemudian diubah menjadi "Landak". Kabupaten Landak ini sama sekali tidak berhubungan dengan binatang bernama landak.
Menurut Staatsblad van Nederlandisch IndiĆ« tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam wester-afdeeling berdasarkan BĆŖsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8

Gambaran Umum Daerah

Kondisi Fisik dan Geografi

Kabupaten Landak secara geografis posisinya terdapat di bagian tengah Provinsi Kalimantan Barat dengan luas wilayah 9.909,10 km2 atau 6,75% dari luas keseluruhan provinsi Kalimantan Barat yang terbagi atas 13 kecamatan, yaitu:
  • Kecamatan Ngabang
  • Kecamatan Sengah Temila
  • Kecamatan Menyuke
  • Kecamatan Menjalin
  • Kecamatan Mandor
  • Kecamatan Mempawah Hulu
  • Kecamatan Meranti
  • Kecamatan Kuala Behe
  • Kecamatan Air Besar
  • Kecamatan Sebangki
  • Kecamatan Banyuke Hulu
  • Kecamatan Jelimpo
  • Kecamatan Sompak
Terbentuknya Kabupaten Landak berdasarkan UU No. 55 Tahun 1999 tanggal 4 Oktober 1999. Pertimbangan pokok terbentuknya Kabupaten Landak adalah bahwa berhubungan dengan perkembangan dan kemajuan Provinsi Kalimantan Barat pada umumnya dan Kabupaten Pontianak pada khususnya serta adanya aspirasi yang berkembang dalam masyarakat, dipandang perlu meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan serta pembinaan masyarakat guna menjamin perkembangan dan kemajuan pada masa mendatang. Sehubungan dengan hal tersebut di atas dan memperhatikan perkembangan penduduk, luas wilayah, potensi ekonomi, sosial budaya, sosial politik dan meningkatnya beban tugas serta volume kerja di bidang penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kabupaten Pontianak dipandang perlu membentuk Kabupaten Landak sebagai pemekaran dari Kabupaten Pontianak.

Batas Administrasi

Wilayah Kabupaten Landak terletak pada batas koordinat 0°10’ - 1°10’ Lintang Utara dan 109°5’ - 110°10’ Bujur Timur, sedangkan batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Landak adalah sebagai berikut:
Utara Kabupaten Bengkayang
Selatan Kabupaten Pontianak
Barat Kabupaten Pontianak
Timur Kabupaten Sanggau

Jumlah Penduduk dan Kepadatan

Berdasarkan hasil perhitungan Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk kabupaten Landak sebesar 302.956 jiwa selama kurun waktu tahun 1990-2000 dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,92% per tahun.

Intensitas Curah Hujan

Kabupaten Landak dapat dikategorikan sebagai daerah hujan dengan intensitas tinggi. Secara umum curah hujan rata-rata sebesar 160 mm per bulan. Intensitas curah hujan yang cukup tinggi kemungkinan dipengaruhi oleh daerah yang berhutan tropis.

Lapangan Pekerjaan

Pekerjaan yang banyak diusahakan oleh masyarakat di Kabupaten Landak adalah sektor pertanian (82,88%), diikuti oleh sektor perdagangan (5,36%) dan sektor-sektor lainnya seperti industri, konstruksi, angkutan, pertambangan, listrik, telekomunikasi dan lain-lain.

Morfologi

Berdasarkan peta topografi skala 1:250.000 seri AMS, morfologi Kabupaten Landak umumnya merupakan pegunungan bergelombang hingga tinggi dengan puncak-puncak pegunungan hingga lebih dari 1000 m di atas permukaan air laut, terutama ada dibagian utara, sedangkan dibagian selatan, terutama disekitar kota Ngabang ke arah selatan memperlihatkan morfologi dataran setempat yang berawa-rawa dengan ketinggian 50 m di atas permukaan air laut.

Struktur Geologi

Penampakan struktur geologi yang terdapat di Wilayah Kabupaten Landak antara lain berupa lipatan berarah barat timur, terutama pada satuan batuan kelompok Bengkayang, sedangkan pada batuan kelompok batupasir Kayan berkembang struktur gawir yang kemungkinan banyak terdapat air terjun, di bagian sisi barat pada satuan batuan gunung api banyak terdapat kelulusan yang berarah barat laut-tenggara. Struktur kelulusan dan patahan berkembang di bagian timur, pada batuan beku berumur kapur, umumnya berarah barat laut-tenggara.
Struktur geologi Kabupaten Landak termasuk dalam Zona C, yaitu Daerah Kontinen Dataran Sunda. Kondisi Zona C di Kalimantan Barat kurang stabil karena tidak mengalami Diastrofisma Tersier. Sebagian besar Wilayah Kabupaten Landak mempunyai Batuan Instrusif dan Plutonik yang bersifat asam sampai basa. Batuan kapur yang tersingkap pada bagian Timur Kabupaten terdiri dari suatu kompleks fragmen–fragmen dan irisan–irisan Kuarsit, mafik, ultramatik batu kapur dan batu pasir. Percampuran batuan–batuan ini terjadi akibat Perisai Sunda yang menahan bagian Samudera yang lebih padat dan lebih berat dari pada kerak bumi sewaktu bergerak ke arah barat daya dan menekan bagian ini ke bawah. Pada Pegunungan Niut terbentuk atas berbagai struktur batuan, yaitu Plistosen–plistosen, kapur dan Intrusif serta Plutonik Basa.

Litologi dan Kaitannya dengan Bahan Galian Industri

Berdasarkan peta geologi lembar Sanggau, wilayah Kabupaten Landak dapat diamati adanya 2 (dua) jenis batuan, yaitu Sedimen dan bahan gunung api.
  • Batuan Sedimen yang terlihat dari umur muda ke tua adalah:
    • Endapan Aluvium (Qa), terdiri dari: tumbuhan lumpur, pasir dan sisa
    • Batupasir Landak (Tola), terdiri dari: batu pasir kuarsa dan litik, beberapa konglomerat dan batu lumpur merah kecoklatan, setempat karbonan
    • Batupasir Kayan (Tkk), terdiri dari: batu pasir kuarsa dan kuarsa feldspar, setempat kerakalan, sisipan batu lanau dan konglomerat, sedikit batu bara
    • Formasi Pendawan (Kp), terdiri dari: batu pasir, batu lanau, batu lumpur, serpih, serpih sabakan dan biasanya gampingan, batu pasir kuarsa feldspar
  • Sedangkan batuan gunung api berturut-turut dari muda ke tua adalah:
    • Batuan gunung api niat (Tpn), terdiri dari: andesit, dasit dan basal, sedikit konglomerat dan piroklastik
    • Batuan terobosan sintang (Toms), terdiri dari: granodiorit, diorit kuarsa, andesit piroksen dan dasit
    • Granodiorit mensibau (Klm), terdiri dari: granodiorit, granodiorit hornblende, diorit kuarsa, granit dan monzoit
    • Batuan gunung api raya (Tpn), terdiri dari: andesit, dasit dan basal, sedikit konglomerat dan piroklastik

Jenis Tanah

Jenis tanah di Kabupaten Landak antara lain:
  • Podsolik merah kuning (batuan endapan), terbentuk dari bahan induk endapan, terdapat di kecamatan:
    • Sengah Temila
    • Mempawah Hulu
    • Ngabang
    • Menyuke
    • Air Besar
    • Kuala Behe
Keadaan alami kesuburan tanah hanya terbatas pada lapisan berbahan organik, tetapi bila digunakan kurang seksama kesuburannya akan cepat menurun.
  • Podsolik merah kuning (batuan beku dan endapan), terbentuk dari bahan induk batuan beku, banyak dijumpai di kecamatan:
    • Mempawah Hulu
    • Mandor
    • Menjalin
    • Ngabang
  • Podsolik merah kuning (batuan beku dan endapan), banyak terdapat di daerah berbukit dan pegunungan lipatan, seperti di pegunungan Niut, Kecamatan Meranti dan Ngabang
  • Podsol (batuan endapan), sebagian besar terdapat di Kecamatan Mandor dan Menjalin. Tanah jenis ini merupakan tanah bermineral yang mempunyai perkembangan profil dengan tekstur pasir kuarsa, sangat masam dan sangat kurus dimana kemampuan pertukaran kation sangat rendah
  • Latosol, terdapat bagian utara Kecamatan Menyuke yang terbentuk dari fisiografi vulkan yang berasal dari bahan induk batuan beku, warna tanahnya coklat kehitaman, terdrainase baik dan umumnya berstruktur halus di lapisan atas dan sedang di lapisan bawah
  • Organosol dan glei humus (bahan aluvial), terdapat di kecamatan:
    • Mandor
    • Menjalin
    • Sebagian Sengah Temila
    • Sebangki
Jenis tanah ini mempunyai karakteristik yang tersusun dari bahan organik atau campuran bahan mineral dan bahan ketebalan minimum 50 cm serta mengandung paling sedikit 30% dari bahan organik (bila liat) atau 20% bila berpasir, kepadatan tanahnya kurang dari 0,6 dan selalu jenuh air, mudah mengerut dan tak balik, bila kering peka erosi dan mudah terbakar.

Wisata

Wisata Kuliner

1. Lemang ( pulut yang dimasak di bambu ); 2. Cucur / tumpi ( beras yang dibuat tepung lalu digoreng ); 3. Dange ( biasanya disajikan kaum muslim saat lebaran ).

Referensi

Sumber

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diakses 2013-02-15.
  2. ^ Harian Kompas, Beban Berat pada Lingkungan, 11 Juni 2003
  3. ^ (Belanda) Staatsblad van Nederlandisch Indiƫ, s.n., 1849
  • Profil dan Informasi Pertambangan Kabupaten Landak, Kalimantan Barat

Lihat pula

  • Kabupaten Pontianak
  • Kesultanan Landak

Pranala luar

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cara merubah bahasa di situs web yang tidak memiliki translate bahasa

Kuliner Khas Kalimantan Suku Dayak

Cara Bermain Poker