Sejarah Kabupaten Sanggau
Kabupaten Sanggau adalah salah satu Daerah Tingkat II di
provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten Sanggau merupakan salah satu daerah yang
terletak di tengah-tengah dan berada di bagian utara provinsi Kalimantan Barat
dengan luas daerah 12.857,70 km² dengan kepadatan 29 jiwa per km². Dilihat dari
letak geografisnya kabupaten sanggau terletak di antara 1° 10" Lintang
Utara dan 0° 35" Lintang Selatan serta di antara 109° 45", 111°
11" Bujur Timur. Daerah ini merupakan tempat kelahiran Gubernur Kalimantan
Barat saat ini, Cornelis M.H.
Sejarah
Kontrak 1756, Sultan Tamjidullah I dari Banjarmasin dengan
VOC-Belanda mendaftarkan Sanggau dalam wilayah pengaruhKesultanan
Banjarmasin.[3] Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah
ini termasuk dalam wester-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van
Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No.
8[4]
Geografis
Batas wilayah
Kabupaten Sanggau memiliki batas-batas wilayah sebagai
berikut:
Utara Serian,
Sarawak, Malaysia Timur
Selatan Kabupaten
Ketapang
Barat Jelimpo,
Kabupaten Landak
Timur Kabupaten
Sintang dan Peniti, Kabupaten Sekadau
Suku bangsa
Kantor bupati Sanggau.
Suku bangsa yang ada di daerah ini adalah:
Suku Dayak Bidayuh di Kecamatan Noyan, Sekayam, Kembayan,
Sanggau, dan Beduai, Jangkang
Suku Dayak Kerambay di sebagian Kecamatan Sekayam dan
Entikong
Suku Dayak Mali di Kecamatan Balai, Tayan Hulu, Tayan Hilir,
Teraju, Parindu, dan Sanggau
Suku Dayak Desa di Kecamatan Toba, Sanggau
Suku Dayak Pandu di sebagian Kecamatan Parindu dan Kapuas
Suku Dayak Ribun di sebagian Kecamatan Parindu, Tayan Hulu,
Bonti, Kembayan, dan Meliau
Suku Dayak Iban di sebagian besar wilayah perbatasan dengan
Serawak, Malaysia
Suku Tionghoa di sebagian besar wilayah Kabupaten Sanggau
Suku Melayu tersebar di seluruh wilayah Kabupaten
Sanggau[butuh rujukan]
Selain suku-suku setempat terdapat pula suku-suku lain yang
merupakan pendatang, seperti:
Suku Jawa
Suku Sunda
Suku Batak
Suku Minang
Suku Bugis
Suku Madura
Suku Bima
Suku Flores
Sejarah
Suku Melayu adalah suku asli Kabupaten Sanggau yang
dahulunya merupakan wilayah Kerajaan Sanggau. Kerajaan ini sudah berdiri sejak
tahun 1380. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang raja dan bertempat tinggal di
istana/keraton, dan kalangan kerajaan yang bertahta sekarang merupakan keluarga
Gusti.
Iklim
Kabupaten Sanggau beriklim tropis dengan rata-rata curah
hujan tertinggi mencapai 196 mm terjadi pada bulan Januari dan terendah
mencapai 54 mm terjadi pada bulan Juli.
Pada umumnya Kabupaten Sanggau merupakan daerah dataran
tinggi yang berbukit dan rawa-rawa yang dialiri oleh beberapa sungai seperti
Sungai Kapuas dan Sungai Sekayam.
Adapun jenis tanah yang terdapat di kabupaten Sanggau adalah
jenis podsolik yang hampir merata di seluruh kecamatan.
Tofografi
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Sanggau adalah jenis
tanah podsolid merah kuning batuan dan padat yg hampir seluruh Kecamatan dengan
luas mencapai sekitar 576,910 ha.
Geologi
Formasi geologi antara lainj adalah Formasi kwartir, Kapur,
Trias, Pistosen, Instruksif dan Plutonik Basa menengah, Intruksif Plutonik
Asam, Seksi Hablur Intruksif dan Plutonik Lapisan Batu dan Permo Karbon.
Pariwisata
Pancur Aji
Pancur Aji merupakan salah satu objek wisata alam yang
terdapat di Kabupaten Sanggau, Wisata ini terletak di kota Sanggau dengan jarak
kurang lebih 4 km dari kota Sanggau. Lokasi ini dapat ditempuh dengan kendaraan
roda dua atau roda empat. Konon ceritanya lokasi ini merupakan persembunyian
Bujang Melaka membentengi diri dari kejaran musuh. Kawasan ini nantinya akan
dikembangkan atau ditata menjadi kawasan yang memiliki kesesuaian dan
integritas antara satu dengan lainnya.
Rencana pengembangan kawasaan wisata Pancur Aji akan di kembamgkan
antara lain : resort, villa, cottege dan fasilitas perlengkapan,sarana dan
prasarananya, kebun binatang, aktrasi wisata air ( kolam pemancingan, kolam
renang bagi anak, perahu dayung bagi anak-anak ), wisata minat khusus (camping
ground, outbond) dan pentas hiburan, taman bunga,warung rakyat dan warung
kuliner, pendopo, wisata aktraksi kereta api mini.
Arung jeram
Arung Jeram merupakan salah satu olahraga yang bernilai
rekreasi ( sport tourism) yang banyak menarik minat orang untuk mengikutinya. Arung
jeram juga dianggap sebagai wisata petualangan yang menantang sekaligus
atraktif dan memberikan pengalaman yang cukup mendalam bagi yang pernah
mengikutinya. Kabupaten Sanggau memiliki lokasi arum jeram yang terletak
Entikong di Kecamatan antara suruh tembawang ke kota Entikong Kecamatan
Entikong, kurang lebih 115 Km dari kota Sanggau.
Arung jeram suruh tembawang memiliki 20 riam ( kesulitan )
yang terjal dengan waktu tempuh dari Entikong ke Suruh Tembawang 5 sampai 12
jam tergantung kondisi air, serta memiliki tikungan sungai yang sempit. Arung
jeram suruh tembawang merupakan peluang bagi investasi untuk mengembangkan
olahraga arung jeram ini.
Sipatn Lotup (air panas)
Objek wisata sumber air panas ini terletak di kampung
Peruntan, Desa Sape, Kecamatan Jangkang yang dapat dikunjungi melalui jalan
darat dari Kecamatan Kembayan menuju Jangkang atau dari kota Sanggau melalui
Kecamatan Mukok selanjutnya menuju lokasi air panas tersebut dengan jarak
tempuh kurang lebih 70 km dari kota Sanggau.
Sumber air panas ini oleh penduduk setempat dinamakan Sipatn
Lotup yang artinya air mendidih. Keunikan sumber air panas Sipatn Lotup ini
berasal dari mata air yang di panaskan oleh panas bumi (geothermal) dengan
temperatur 52-55 derajat Celsius, Air panas Sipant Lotup termasuk andalan
wisata kabupaten Sanggau, namun belum banyak yang mengetahui potensi wisata
ini, sehingga belum banyak yang mengunjungi sumber air panas yang unik ini.
Kedepannya sumber air panas ini dapat dikembangkan atau ditata sehingga
memiliki kesesuain dan intergrasi antara satu dengan lainnya berupa tempat
pemandian air panas, sarana dan prasarana lainnya, tempat parkir tempat
penggantian pakaian, warung rakyat, pendopo, dan taman bermain.
Gunung Tiong Kandang
Gunung Tiong Kandang merupakan salah satu objek wisata alam
dan sebagai kawasan hutan lindung yang terjaga dengan baik oleh masyarakat
setempat yang terdapat di Kabupaten Sanggau. Wisata gunung Tiong Kandang ini
terletak di Dusun Mangkit dan Dusun Mak Ijing dengan jarak 83 km dari kota Sanggau,
dapat ditempuh dengan kenderaan roda dua atau roda empat melalui Dusun Mangkit
dengan jarak 2.502 meter sampai di pedagi, atau melalui Dusun Mak Ijing dengan
jarak 2.855 meter sampai ke pedagi di tengah-tengah gunung Tiong Kandang,
sebuah batu dengan ketinggian 160 cm berbentuk pintu masuk oleh masyarakat
menuju puncak gunung, sedangkan kiri kanan batu terdapat jurang yang sangat
dalam.
Objek wisata gunung Tiong Kandang terdapat lokasi air terjun
yaitu air terjun Kajang memiliki tiga tingkatan yang terletak disebelah utara
Dusun mangkit dan air terjun Nosok dengan ketinggian 6 meter terletak di
sebelah selatan Dusun mangkit,dan terdapat batu berbentuk kulintang serta batu
pengasih di puncak gunung Tiong Kandang.
Dengan menjaga keseimbangan antara pola pengembangan dan
karakteristik ekologi atau lingkungan alam dan budaya yang dimiliki, dengan
menekankan pada upaya mengembangkan perekonomian lokal untuk meningkatkan
kesejahteraan setempat,berupa home stay, sarana dan prasarana, camping ground,
taman safari, penjelajahan, penelitian, dan outbond. Gunung tiong kandang pada
bulan Agustus 2008 pernah di kunjungi oleh delegasi Dinas kehutanan Kanada dan
Amerika Serikat.
Ekonomi
Ekonomi Sanggau ditopang oleh dua komoditas utama,yakni
karet dan sawit.
Transportasi
Sebagian besar transportasi di Kabupaten Sanggau masih
mengandalkan transportasi sungai seperti sampan, speedboat dan lain-lain.
Daerah ini juga masih mengandalkan transportasi umum seperti bus, angkutan
dalam kota dan lain-lain.
Penduduk
Jumlah penduduk
Jumlah penduduk di Kabupaten Sanggau pada tahun 2010
tercatat sebanyak 407.989 jiwa terdiri atas 211.304 Laki-laki dan 196.685
Perempuan (BPS 2010) dengan laju Pertumbuhan sebesar 1,63 Persen per tahun.
Jumlah penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Kapuas dengan jumlah penduduk
sebanyak 78.702 jiwa sedangkan jumlah penduduk yang terkecil terdapat di
Kecamatan Noyan dengan jumlah penduduk sebanyak 9.872 jiwa.
Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk Kabupaten Sanggau rata-rata 32 jiwa per
km2, dengan jumlah kepadatan penduduk terbesar adalah Kecamatan Kapuas yakni 57
jiwa per kilometer persegi dan paling jarang penduduknya adalah kecamatan Toba
sebesar 11 jiwa per kilometer persegi. Masalah pokok dalam bidang kependudukan
antara lain adalah jumlah penduduk yang besar, tingkat pertumbuhan penduduk
yang tinggi, penyebaran penduduk yang belum merata, komposisi penduduk yang
tidak seimbang serta arus urbanisasi dari desa ke kota. Untuk mengetahui secara
jelas mengenai jumlah dan kepadatan penduduk di Kabupaten Sanggau pada tahun
2009 dapat dilihat pada link Kabupaten Sanggau terkait.
Pendidikan
Tersedia lebih dari 670 fasilitas sekolah di Kabupaten
Sanggau[5]. Mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) Rumah Anak (RA), Sekolah Dasar
(SD) baik swasta maupun negeri, Sekolah Menengah Pertama (SMP) baik swasta
maupun negeri, Sekolah Menengah Atas (SMA) baik swasta maupun negeri, Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) baik swasta maupun negeri Serta Sekolah Dasar Luar
Biasa atau yang sering disebut dengan SDLB. Lebih jelasnya perhatikan tabel
dibawah ini :
Nomor | Jenis Sekolah | Jumlah |
---|---|---|
1 | Taman Kanak-kanak | 35 Sekolah |
2 | Rumah Anak | 2 Sekolah |
3 | Sekolah Dasar Luar Biasa | 2 Sekolah |
4 | Sekolah Dasar Negeri | 476 Sekolah |
5 | Sekolah Dasar Swasta | 12 Sekolah |
6 | Sekolah Menengah Pertama Negeri | 48 Sekolah |
7 | Sekolah Menengah Pertama Swasta | 44 Sekolah |
8 | Sekolah Menengah Atas Negeri | 14 Sekolah |
9 | Sekolah Menengah Atas Swasta | 19 Sekolah |
10 | Sekolah Menengah Kejuruan | 14 Sekolah |
Comments
Post a Comment