Sejarah Kalimantan Selatan

Lambang Provinsi Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Banjarmasin. Provinsi Kalimantan Selatan memiliki luas 37.530,52 km² dengan populasi hampir 3,7 juta jiwa.
Provinsi ini mempunyai 11 kabupaten dan 2 kota. DPRD Kalimantan Selatan dengan surat keputusan No. 2 Tahun 1989 tanggal 31 Mei 1989 menetapkan 14 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan. Tanggal 14 Agustus 1950 melalui Peraturan Pemerintah RIS No. 21 Tahun 1950, merupakan tanggal dibentuknya provinsi Kalimantan, setelah pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS), dengan gubernur Dokter Moerjani. Secara historis wilayah Kalimantan Selatan mula-mula dibentuk merupakan wilayah Karesidenan Kalimantan Selatan di dalam Propinsi Kalimantan itu sendiri.
Penduduk Kalimantan Selatan berjumlah 3.626.616 jiwa (2010).



Perangko Republik Indonesia(2010).
Kawasan Kalimantan Selatan pada masa lalu merupakan bagian dari 3 kerajaan besar yang pernah secara berturut-turut memiliki wilayah di daerah ini, yakni Kerajaan Negara Dipa, diteruskan oleh Kerajaan Negara Daha dan diteruskan oleh Kesultanan Banjar. Setelah Indonesia merdeka, Kalimantan dijadikan provinsi tersendiri dengan Gubernur Ir. Pangeran Muhammad Noor yang menjabat sampai dibuatnya Perjanjian Linggarjati.

ALRI Divisi IV (A)


Provinsi Borneo saat masa awal kemerdekaan, tahun 1945.
Sejarah pemerintahan di Kalimantan Selatan juga diwarnai dengan terbentuknya organisasi Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) Divisi IV di Mojokerto, Jawa Timur yang mempersatukan kekuatan dan pejuang asal Kalimantan yang berada di Jawa. Dengan ditandatanganinya Perjanjian Linggarjati menyebabkan Kalimantan terpisah dari Republik Indonesia. Dalam keadaan ini pemimpin ALRI IV mengambil langkah untuk kedaulatan Kalimantan sebagai bagian wilayah Indonesia, melalui suatu proklamasi yang ditandatangani oleh Gubernur ALRI Hasan Basry di Kandangan 17 Mei 1949 yang isinya menyatakan bahwa rakyat Indonesia di Kalimantan Selatan memaklumkan berdirinya pemerintahan Gubernur tentara ALRI yang melingkupi seluruh wilayah Kalimantan Selatan (dan tengah). Wilayah itu dinyatakan sebagai bagian dari wilayah RI sesuai Proklamasi kemerdekaaan 17 Agustus 1945. Upaya yang dilakukan dianggap sebagai upaya tandingan atas dibentuknya Dewan Banjar oleh Belanda"

Pembentukan Provinsi Kalsel

Menyusul kembalinya Indonesia ke bentuk negara kesatuan kehidupan pemerintahan di daerah juga mengalamai penataaan. Provinsi Kalimantan pada masa itu terdiri atas 3 (tiga) karesidenan yaitu Karesidenan Kalimantan Barat, Karesidenan Kalimantan Selatan dan Karesidenan Kalimantan Timur. Provinsi Kalimantan, kemudian dipecah menjadi 3 provinsi, masing-masing Kalimantan Barat, Timur dan Selatan yang dituangkan dalam UU No.25 Tahun 1956. Berdasarkan UU No.21 Tahun 1957, sebagian besar daerah sebelah barat dan utara wilayah Kalimantan Selatan dijadikan Provinsi Kalimantan Tengah. Sedangkan UU No.27 Tahun 1959 memisahkan bagian utara dari daerah Kabupaten Kotabaru dan memasukkan wilayah itu ke dalam kekuasaan Provinsi Kalimantan Timur. Sejak saat itu Provinsi Kalimantan Selatan tidak lagi mengalami perubahan wilayah, dan tetap seperti adanya. Adapun UU No.25 Tahun 1956 yang merupakan dasar pembentukan Provinsi Kalimantan Selatan kemudian diperbaharui dengan UU No.10 Tahun 1957 dan UU No.27 Tahun 1959.

Kondisi dan sumber daya alam

Geografi

Secara geografis, Kalimantan Selatan berada di bagian tenggara pulau Kalimantan, memiliki kawasan dataran rendah di bagian barat dan pantai timur, serta dataran tinggi yang dibentuk oleh Pegunungan Meratus di tengah.

Keanekaragaman hayati

Kalimantan Selatan terdiri atas dua ciri geografi utama, yakni dataran rendah dan dataran tinggi. Kawasan dataran rendah kebanyakan berupa lahan gambut hingga rawa-rawa sehingga kaya akan sumber keanekaragaman hayati satwa air tawar. Kawasan dataran tinggi sebagian masih merupakan hutan tropis alami dan dilindungi oleh pemerintah.

Sumber Daya Alam

Kehutanan: Hutan Tetap (139.315 ha), Hutan Produksi (1.325.024 ha), Hutan Lindung (139.315 ha), Hutan Konvensi (348.919 ha) Perkebunan: Perkebunan Negara (229.541 ha) Bahan Galian: batu bara, minyak, pasir kwarsa, biji besi, dll

Suku bangsa

Mayoritas penduduk Kalimantan Selatan merupakan etnis Banjar (74,34%) yang di daerah sentralnya terdiri atas 3 kelompok, yaitu Banjar KualaBanjar Pahuluan dan Banjar Batang Banyu. Etnis terbesar kedua yaitu etnis Jawa (14,51%) yang memiliki kantong-kantong permukiman di kawasan transmigrasi dan Kota Banjarbaru. Di urutan ketiga yaitu etnis Bugis (2,81%) yang mendiami pesisir Tanah Bumbu dan Kotabaru. Berikutnya yaitu etnis Dayak (2,23%) di urutan keempat yang menempati kawasan Pegunungan Meratus dan aliran Sungai Barito menuju Kalimantan Tengah.
Di urutan lima hingga sepuluh berturut-turut yaitu etnis Madura (1,47%), Mandar (1,10%), Sunda (0,68%), Tionghoa (0,36%), Batak (0,34%), Bali (0,33%) dan suku-suku lainnya (1,83%).
Komposisi Suku bangsa di Kalimantan Selatan (Sensus 2010 dan Sensus 2000)
NomorSuku BangsaJumlah (2010) [2]Persentase (2010)Jumlah (2000) [7]Persentase (2000)
1Banjar2.686.62774,34%2.271.58676,34%
2Jawa524.27614,51%391.03013,14%
3Bugis101.7272,81%73.0372,45%
4Dayak80.7082,23%Tidak ada data[8]Tidak ada data
5Madura53.0021,47%36.3341,22%
6Mandar39.8411,10%29.3220,99%
7Sunda24.5920,68%18.5190,62%
8Tionghoa13.0000,36%Tidak ada dataTidak ada data
9Batak12.4080,34%Tidak ada dataTidak ada data
10Bali11.9660,33%Tidak ada dataTidak ada data
Suku-suku lainnya65.8451,82%99.1653,34%
Total3.613.992100,00%2.975.440100,00%

Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam keseharian oleh suku Banjar sebagai bahasa ibu dan sebagai lingua franca bagi masyarakat Kalimantan Selatan umumnya adalah Bahasa Banjar yang memiliki dua dialek besar, yakni dialek Banjar Kuala dan dialek Banjar Hulu. Suku Dayak yang mendiami kawasan selatan Pegunungan Meratus menuturkan bahasa Dayak Meratus (Bahasa Bukit) Bahasa Banjar dan bahasa Bukit, kedua merupakan bahasa Melayik.
Suku Dayak rumpun Dusmala (Dusun-Maanyan-Lawangan) yang menuturkan bahasa Barito Timur mendiami kawasan utara Pegunungan Meratus menuturkan bahasa Dayak Maanyan Warukin, bahasa Dayak Dusun Halong, bahasa Dayak Samihin (Dusun Tumang), bahasa Dayak Dusun Deyah[16], bahasa Dayak Lawangan dan bahasa Dayak Abal.
Sedangkan suku Dayak rumpun Biaju yang menuturkan bahasa Barito Barat mendiami aliran sungai Barito menuturkan bahasa ibu antara lain bahasa Dayak Bakumpai dan bahasa Dayak Barangas. Termasuk pula bahasa Dayak Ngaju, bahasa yang berasal dari Kalimantan Tengah digunakan sebagai bahasa liturgi di lingkungan sinode Gereja Kalimantan Evangelis (d/h Geredja Dajak Evangelis) yang berkantor pusat di Kota Banjarmasin.

Agama


Masjid Sultan Suriansyah, Masjid Tertua di Kalimantan Selatan yang memiliki bentuk arsitektur tradisional Banjar.

Makam Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, ulama fiqih asal Martapura.
Islam adalah agama mayoritas yang dianut sekitar 97% masyarakat Kalimantan Selatan. Selain itu ada juga penganut agama KristenKatolikHinduBuddhaKhonghucu serta Kaharingan yang dianut masyarakat di kawasan Pegunungan Meratus. Berikut adalah data penduduk menurut agama yang dianut dan tempat ibadah (data 2009):
Penduduk menurut agama yang dianut
NomorAgamaJumlahKonsentrasi
1Islam3.505.84696,67%
2Kristen47.9741,32%
3Hindu16.0640,44%
4Katolik16.0450,44%
5Buddha11.6750,32%
6Khonghucu2360,01%
6Lainnya28.7760,79%
Total3.626.616100,00%
Tempat ibadah (2009)
NomorAgamaTempat IbadahJumlah
1IslamMasjid2.368
Musala/Langgar7.038
Jumlah9.406
2KristenGereja86
Semi/Darurat66
Jumlah152
3KatolikGereja11
Kapel/Darurat48
Jumlah59
4HinduPura/Kuil62
Sanggah/Balai1.328
Jumlah1.390
4BuddhaVihara/Cetya21
Klenteng3
Jumlah24

Pemerintahan

Sejak tanggal 14 Agustus 2011, aktivitas pemerintahan Kalimantan Selatan berpindah dari Kota Banjarmasin ke Kota Banjarbaru

Daftar Kabupaten dan Kota


Bangunan baru Kantor Gubernur Kalimantan Selatan dengan motif Rumah Banjar Bubungan Tinggi yang berada di kawasan CempakaKota Banjarbaru.

Bangunan lama Kantor Gubernur Kalimantan Selatan dengan motif Rumah Bubungan Tinggi. Pada jalan raya di depannya terletak tugu batu 0 km Banjarmasin.
Provinsi Kalimantan Selatan dipimpin oleh seorang gubernur yang dipilih dalam pemilihan secara langsung bersama dengan wakilnya untuk masa jabatan 5 tahun. Gubernur selain sebagai pemerintah daerah juga berperan sebagai perwakilan atau perpanjangan tangan pemerintah pusat di wilayah provinsi yang kewenangannya diatur dalam Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2010.
Sementara hubungan pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dan kota bukan subordinat, masing-masing pemerintahan daerah tersebut mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
No.Kabupaten/KotaPusat pemerintahanBupati/Wali KotaKecamatanKelurahan/desaLogo
Lambang Provinsi Kalimantan Selatan.gif
Lokasi
1Kabupaten BalanganParinginAnsharuddin83/149
Lambang Kabupaten Balangan.png
Lokasi Kalimantan Selatan Kabupaten Balangan.svg
2Kabupaten BanjarMartapuraKhalilurrahman1913/277
Lambangkabbanjar.jpg
Lokasi Kalimantan Selatan Kabupaten Banjar.svg
3Kabupaten Barito KualaMarabahanHasanuddin Murad176/194
Lambang Kabupaten Barito Kuala.png
Lokasi Kalimantan Selatan Kabupaten Barito Kuala.svg
4Kabupaten Hulu Sungai SelatanKandanganAchmad Fikry114/144
Lambang Kabupaten Hulu Sungai Selatan.png
Lokasi Kalimantan Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.svg
5Kabupaten Hulu Sungai TengahBarabaiAbdul Latif118/161
Lambang Kabupaten Hulu Sungai Tengah.png
Lokasi Kalimantan Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.svg
6Kabupaten Hulu Sungai UtaraAmuntaiAbdul Wahid105/214
Lambang Kabupaten Hulu Sungai Utara.png
Lokasi Kalimantan Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara.svg
7Kabupaten KotabaruKotabaruSayed Jafar Alaydrus2020/195
Lambang Kabupaten Kotabaru.png
Lokasi Kalimantan Selatan Kabupaten Kotabaru.svg
8Kabupaten TabalongTanjungAnang Syakhfiani129/122
Lambang Kabupaten Tabalong.jpeg
Lokasi Kalimantan Selatan Kabupaten Tabalong.svg
9Kabupaten Tanah BumbuBatulicinMardani H. Maming106/129
Lambang Kabupaten Tanah Bumbu2.gif
Lokasi Kalimantan Selatan Kabupaten Tanah Bumbu.svg
10Kabupaten Tanah LautPelaihariBambang Alamsyah115/130
Lambang Kabupaten Tanah Laut.jpg
Lokasi Kalimantan Selatan Kabupaten Tanah Laut.svg
11Kabupaten TapinRantauArifin Arpan128/125
Lambang Kabupaten Tapin.png
Lokasi Kalimantan Selatan Kabupaten Tapin.svg
12Kota Banjarbaru-Nadjmi Adhani520/-
Lambang Kota Banjarbaru.png
Lokasi Kalimantan Selatan Kota Banjarbaru.svg
13Kota Banjarmasin-Ibnu Sina552/-
Lambang Kota Banjarmasin.gif
Lokasi Kalimantan Selatan Kota Banjarmasin.svg

Daftar gubernur

Mulai dari 1945-1957 gubernur mengepalai provinsi Kalimantan. Selanjutnya tahun 1957 provinsi Kalimantan diwarisi oleh Provinsi Kalimantan Selatan yang tetap beribukota di Banjarmasin.
NoFotoNamaMulai JabatanAkhir JabatanKeteranganWakil Gubernur
1
Lambang Provinsi Kalimantan Selatan.gif
Syarkawi
1957
1959
Tidak ada
2
Lambang Provinsi Kalimantan Selatan.gif
Maksid
1959
1963
Lambang Provinsi Kalimantan Selatan.gif
Abu Jahid Bastomi
1963
1963
Penjabat Gubernur
3
Lambang Provinsi Kalimantan Selatan.gif
Aberani Sulaiman
1963
1968
4
Lambang Provinsi Kalimantan Selatan.gif
Jamani
1968
1970
[24]
5
Lambang Provinsi Kalimantan Selatan.gif
Subarjo Sosroroyo
1970
1980
6
Lambang Provinsi Kalimantan Selatan.gif
Mistar Cokrokusumo
1980
1984
7
Muhammad Said.jpgMuhammad Said
1984
1995
Gusti Hasan Aman
(1992-1995)
8
Gusti Hasan Aman.jpgGusti Hasan Aman
1995
2000
Bachtiar Murad
9
SjachrielDarham.jpgSjachriel Darham
2000
Maret 2005
Husin Kasah
Tursandi Alwi.jpgTursandi Alwi
Maret 2005
9 Agustus 2005
Penjabat Gubernur
Lowong
10
H Rudy Ariffin Gubernur Kalimantan Selatan.JPGRudy Ariffin
9 Agustus 2005
9 Agustus 2010
Periode pertama
Rosehan Noor Bahri
9 Agustus 2010
9 Agustus 2015
Periode kedua
Rudy Resnawan
Tarmizi abdul karim.JPGTarmizi Abdul Karim
9 Agustus 2015
12 Februari 2016
Penjabat Gubernur
Lowong
11
Sahbirin Noor.jpgSahbirin Noor
12 Februari 2016
Petahana
Rudy Resnawan

Perwakilan

Berdasarkan Pemilu Legislatif 2009, Kalimantan Selatan mengirimkan 11 wakil ke DPR RI dari dua daerah pemilihan dan empat wakil ke DPD. Sedangkan untuk DPRDKalimantan Selatan tersusun dari perwakilan sepuluh partai, dengan perincian sebagai berikut:

DPR RI 2009

Anggota DPR RI tahun 2009 wakil Kalimantan Selatan adalah:
NamaPartaiDaerah pemilihanKomisiKeterangan
Aboe BakarPKSKalimantan Selatan I3
Ismet AhmadPANKalimantan Selatan I11
Husni NurinPKBKalimantan Selatan I11anggota pengganti antar waktu menggantikan Bambang Heri Purnama yang mengundurkan diri
Ahmadi Noor SupitPartai GolkarKalimantan Selatan I11
Syaifullah TamlihaPPPKalimantan Selatan I4
Imam Tjahya AbdullahPartai DemokratKalimantan Selatan I2anggota pengganti antar waktu menggantikan Taufiq Effendi yang mengundurkan diri
Nabiel Al MusawaPKSKalimantan Selatan II4
Gusti Iskandar Sukma AlamsyahPartai GolkarKalimantan Selatan II4
Aditya Mufti AriffinPPPKalimantan Selatan II3
Bahrudin SyarkawiePDIPKalimantan Selatan II4
AsfihaniPartai DemokratKalimantan Selatan II7
  1. Kalimantan Selatan 1: Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan dan Tabalong
  2. Kalimantan Selatan 2: Banjarmasin, Banjarbaru, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru

Dewan Perwakilan Daerah

Anggota Dewan Perwakilan Daerah 2009-2014 yang berasal dari Kalimantan Selatan adalah:
  • Adhariani
  • Gusti Farid Hasan Aman
  • Habib Hamid Abdullah
  • Mohammad Sofwat Hadi

Daerah Pemilihan DPRD (2009)

Daerah Pemilihan DPRD Kalimantan Selatan adalah:
NomorDaerahJumlah kursi
Kalimantan Selatan 1Banjarmasin10 kursi
Kalimantan Selatan 2Banjar, Banjarbaru10 kursi
Kalimantan Selatan 3Barito Kuala5 kursi
Kalimantan Selatan 4Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah10 kursi
Kalimantan Selatan 5Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong8 kursi
Kalimantan Selatan 6Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru12 kursi

Daerah Pemilihan DPRD (2014)


Gedung DPRD Kalimantan Selatan yang mengadopsi motif Rumah Banjar Bubungan Tinggi.
Daerah Pemilihan DPRD Kalimantan Selatan adalah:
NomorDaerahJumlah kursi
Kalimantan Selatan 1Kota Banjarmasin8 kursi
Kalimantan Selatan 2Banjar9 kursi
Kalimantan Selatan 3Barito Kuala4 kursi
Kalimantan Selatan 4Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah9 kursi
Kalimantan Selatan 5Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong9 kursi
Kalimantan Selatan 6Tanah Bumbu, Kotabaru8 kursi
Kalimantan Selatan 7Tanah Laut, Kota Banjarbaru8 kursi

Pendidikan


Rektorat Universitas Lambung Mangkurat yang mengadopsi model Rumah Banjar Gajah Manyusu

Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi Negeri (PTN)

Kota Banjarmasin dan Banjarbaru
  • Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari
  • Poltekkes Banjarmasin
  • Politeknik Negeri Banjarmasin (POLIBAN)
  • Universitas Lambung Mangkurat (ULM)
Kabupaten Tanah Laut
  • Politeknik Negeri Tanah Laut (POLITALA)

Perguruan Tinggi Swasta (PTS)

Kota Banjarmasin dan Banjarbaru
  • Akademik Bidan (Akbid) Bunga Kalimantan
  • Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari
  • Akademi Kebidanan Abdi Persada
  • Akademi Kebidanan Banjarbaru
  • Akademi Kebidanan Banua Bina Husada
  • Akademi Kebidanan Sari Mulia
  • Akademi Kebidanan YAPKESBI Banjarbaru
  • Akademi Keperawatan Pandan Harum
  • Akademi Keperawatan Kesehatan KODAM IX Mulawarman
  • Akademi Keperawatan Suaka Insan
  • Akademi Teknik Radiodiagnostik Dan Radioterapi Citra Intan Persada Banjarmasin (ATRO)
  • Akademi Sekretaris dan Manajemen Indonesia Banjarmasin
  • Akademi Maritim Nusantara Banjarmasin
  • Akademi Pariwisata Banjarmasin
  • Akademi Pariwisata Nasional Banjarmasin
  • Akademi Teknik Pembangunan Nasional
  • Akademi Teknologi Radiodiagnostik & Terapi Citra Intan Persada
  • Universitas Achmad Yani (UVAYA)
  • Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary (UNISKA)
  • Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Jami Banjarmasin
  • Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Indonesia Banjarmasin)
  • Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bina Banua
  • Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI)[25]
  • Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nasional (STIENAS)
  • Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sultan Adam (STIH SA)
  • Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Suaka Insan
  • Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cahaya Bangsa Banjarmasin
  • Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Banjarmasin
  • Politeknik Hasnur
  • Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin
  • Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Panca Setia Banjarmasin.
  • STMIK Banjarbaru
Kabupaten Banjar
  • Akademi Kebidanan Martapura
  • Akademi Keperawatan Intan Martapura
  • Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam Martapura
Kabupaten Tanah Bumbu
  • Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Darul Azhar Batulicin
Kabupaten Tapin
  • Politeknik Islam Syekh Salman Al-Farisi Rantau
Kabupaten Kotabaru
  • Politeknik Kotabaru
Kabupaten Hulu Sungai Tengah
  • Akademi Keperawatan Barabai
  • Akademi Manajemen Koperasi Barabai

Perekonomian

Tenaga kerja

Sektor pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Pada bulan Februari 2012 tercatat sebanyak 38,20 persen tenaga kerja diserap sektor pertanian. Sektor perdagangan adalah sektor kedua terbesar dalam penyerapan tenaga kerja, yaitu sebesar 20,59 persen. Status pekerja di Kalimantan Selatan masih didominasi oleh pekerja yang bekerja di sektor informal. Pada Februari 2012 sebanyak 63,20 persen adalah pekerja di sektor informal. Sebagian besar dari pekerja tersebut berstatus berusaha sendiri (19,66 persen), berusaha dibantu buruh tidak tetap (18,92 persen) serta pekerja bebas dan pekerja tak dibayar (24,61 persen). Pekerja di sektor formal tercatat sebanyak 36,80 persen yaitu terdiri dari pekerja dengan status buruh/karyawan (33,35 persen) dan status berusaha dibantu dengan buruh tetap (3,45 persen).

Pertanian & Perkebunan

Hasil utama pertanian adalah padi, di samping jagung, ubi kayu dan ubi jalar. Sedangkan buah-buahan terdiri dari jeruk, pepaya, pisang, durian, rambutan, kasturi dan langsat.Untuk perkebunan adalah kelapa sawit.

Industri

Industri di Kalimantan Selatan didominasi oleh industri manufaktur mikro dan kecil, disusul oleh industri manufaktur besar dan sedang. Sampai pada tahun 2010, jumlah unit usaha berjumlah 60.432 unit, meningkat 10,92% dibandingkan pada tahun 2009.

Jasa

Pertambangan

Pertambangan didominasi batu bara, di samping minyak bumi, emas, intan, kaloin, marmer, dan batu-batuan.

Ekspor & Impor

Keuangan & Perbankan

Ditinjau kinerjanya pada tahun 2009, perbankan di Kalimantan Selatan mencatat pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya sebagai imbas krisis finansial global. Namun beberapa indikator masih mencatat pertumbuhan yang positif. Volume usaha perbankan (asset) Kalsel tumbuh 13,3% dari akhir tahun 2008 sehingga mencapai Rp21,24 triliun. Pertumbuhan asset ini terutama ditopang oleh pertumbuhan kredit dan DPK.
Dana masyarakat yang dihimpun perbankan Kalsel pada akhir tahun 2009 mencapai Rp18,33 triliun atau tumbuh 13% (y-o-y). seluruh jenis rekening dalam bentuk giro, tabungan, maupun deposito menunjukkan pertumbuhan yang positif yakni masing-masing sebesar 10,51% (y-o-y), 17% (y-o-y), dan 5,86% (y-o-y).
Sementara itu dari sisi penyaluran kredit, pada akhir Desember 2009 jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp13,95 triliun atau tumbuh 16% (y-o-y). pertumbuhan kredit ini terutama ditopang oleh kredit konsumsi dan kredit investasi yang tumbuh cukup tinggi yakni sebesar 24,81% (y-o-y) dan 30,42% (y-o-y).
Dengan perkembangan tersebut, fungsi intermediasi perbankan yang dicerminkan oleh rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) pada tahun 2009 menunjukkan peningkatan yaitu dari 74% pada tahun 2008 menjadi 75,7%. Sementara itu, berkat kerja keras semua pihak yang berwenang, risiko kredit pada tahun 2009 terjaga pada level yang aman yakni dengan rasio NPL sebesar 2,14% lebih rendah dari rasio NPL pada akhir tahun 2008 yang mencapai 4,76%.
Jumlah lembaga perbankan di Kalimantan Selatan terdiri dari 15 bank umum konvensional, 6 bank umum syariah, 24 bank perkreditan rakyat (BPR) serta 1 BPR Syariah, dengan jaringan sebanyak 196 kantor, dan dukungan 123 ATM.

Pariwisata


Pasar Terapung di muara Sungai Kuin, Banjarmasin.
Sektor pariwisata merupakan peluang usaha yang potensial di Kalimantan Selatan karena banyak objek-objek wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan, baik dari dalam negeri mau pun dari mancanegara.
Kalimantan Selatan memiliki hampir semua jenis objek wisata alam seperti laut, pantai, danau, dan gunung. Selain itu pariwisata Kalimantan Selatan juga banyak menjual budayanya yang khas, seperti Festival Pasar Terapung, Festival Tanglong, dan lain-lain. Disamping wisata alam dan budaya, Kalimantan Selatan juga terkenal dengan wisata kulinernya.

Tarian tradisional


Secara garis besar seni tari dari Kalimantan Selatan adalah dari adat budaya etnis Banjar dan etnis Dayak. Tari Banjar berkembang sejak masa Kesultanan Banjar dan dipengaruhi oleh budaya Jawa dan Melayu, misalnya Tari Japin dan Tari Baksa Kembang

Rumah Adat

Rumat adat Kalimantan Selatan adalah Rumah Banjar dengan ikon utamanya adalah Bubungan Tinggi.

Makanan dan Minuman

Setiap kawasan di Kalimantan Selatan, memiliki makanan sebagai ciri-ciri khas daerah, seperti daerah Hulu Sungai Selatan dengan dodol dan ketupat khas kandangan-nya, Barabai dengan apam dan kacang jaruk, Amuntai dengan kuliner dari daging itik, Martapura dengan kelepon buntut, dan Binuang dengan olahan pisang sale yang disebut rimpi, Soto Banjar, Sate Itik, Nasi Kuning, dan lain-lain.

Seni dan Budaya


Gedung Sultan Suriansyah tempat pementasan budaya Kal-Sel.

Seni Karawitan

  • Gamelan Banjar
  • Musik Panting (suku Banjar)
  • Musik Kangkurung/Kukurung (suku Dayak Bukit)
  • Musik Bumbung
  • Musik Kintung
  • Musik Kangkanong
  • Musik Salung
  • Musik Suling
  • Musik Bamban
  • Musik Masukkiri (suku Bugis)

Teater tradisional dan wayang


  • Mamanda (teater tradisional suku Banjar)
  • Lamut (suku Banjar)
  • Madihin (suku Banjar)
  • Wayang Kulit Banjar (suku Banjar)
  • Wayang Gung (wayang orang suku Banjar)
  • Balian(suku Dayak Bukit)

Tarian

Tarian suku Banjar

  • Baksa Kambang
  • Radap Rahayu
  • Kuda Gepang
  • Tarian suku Banjar lainnya

Tarian suku Dayak Bukit[]


  • Tari Tandik Balian
  • Tari Babangsai (tarian ritual, penari wanita)
  • Tari Kanjar (tarian ritual, penari pria)

Lagu

Lagu Daerah suku Banjar antara lain:
  • Ampar-ampar Pisang
  • Sapu Tangan Babuncu Ampat
  • Paris Barantai
  • Lagu daerah Banjar lainnya

Rumah Adat

  • Rumah Adat Suku Banjar disebut Rumah Bubungan Tinggi
  • Rumah Adat Suku Dayak Bukit disebut Balai

Pakaian Adat


Busana Pengantin Suku Banjar di Kalimantan Selatan.

Pakaian Pengantin Suku Banjar

  • Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut
  • Pengantin Baamar Galung Pancar Matahari
  • Pengantin Babaju Kun Galung Pacinan
  • Pangantin Babaju Kubaya Panjang

Pakaian Pemuda-pemudi

  • Pakaian Nanang
  • Galuh Banjar

Gedung dan Bangunan


Gedung Polda

Tempat Ibadah

Islam
  • Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Kota Banjarmasin
Kristen Protestan
  • Gereja Eppata GKE Banjarmasin
Kristen Katolik
  • Gereja Katedral Keluarga Allah
Hindu
  • Pura Jagatnata Banjarmasin
Budha
  • Vihara Dhammasoka Banjarmasin
Konghucu]
  • Kelentheng Tua Pek Kong Banjarmasin

Rumah Sakit

Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Rumah Sakit Sari Mulya

Hotel

  • Hotel Banjarmasin Indonesia
  • Swiss-Belhotel Borneo Banjarmasin
  • Novotel Banjarmasin

Comments

Popular posts from this blog

Cara merubah bahasa di situs web yang tidak memiliki translate bahasa

Cara Bermain Poker

Cara membuat portal berita sederhana dengan HTML, PHP, CSS (bootsrap), dan Javascript